HEADLINE NEWS

Minggu, 11 Mei 2025

Serahkan Sertipikat Hasil Konsolidasi Tanah Tutupan Jepang, Menteri Nusron Berpesan agar Warga Hati-Hati Jaga Sertipikat


Sleman -ll HeadLine News 
 Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid tak henti berpesan agar masyarakat menjaga sertipikat tanahnya dan tak mudah memberikan kepada orang lain untuk mencegah penyalahgunaan sertipikat. Ia menyampaikan pesan itu usai membagikan sertipikat hasil Konsolidasi Tanah untuk Tanah Tutupan Jepang, di Kantor Lurah Parangtritis, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, Sabtu (10/05/2025). 

“Bapak/Ibu semua jika punya sertipikat tanah, dirawat ya. Kalau ada yang mau pinjam sertipikatnya, bahkan keponakan atau keluarga sekalipun jangan boleh. Kalau diminta tanda tangan, tolong dibaca dengan teliti. Jika disuruh tanda tangan, tidak dibaca, ternyata malah ditipu. Kalau misal Bapak/Ibu tidak bisa baca tulis, minta tolong Pak Carik (sebutan sekretaris desa di Jawa) untuk dibacakan agar tidak tertipu. Semoga Bapak/Ibu sudah tenang hidupnya karena sudah mempunyai sertipikat tanah,” ujar Menteri Nusron.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nusron menyerahkan sebanyak 811 sertipikat hasil Konsolidasi Tanah untuk tanah tutupan Jepang. Tanah tutupan Jepang itu sendiri adalah sebutan bagi tanah masyarakat yang dirampas oleh pihak Jepang saat masa penjajahan di tahun 1943-1945 untuk kebutuhan pertahanan Jepang kala itu. 

Terkait Konsolidasi Tanah, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan (Dirjen PTPP), Embun Sari, menjelaskan bahwa Kementerian ATR/BPN dan pemerintah daerah (Pemda) bekerja sama dalam memastikan kejelasan status tanah dari tanah tutupan Jepang ini. 

“Pertama, (mengupayakan) kejelasan status tanahnya supaya tidak menghasilkan permasalahan hukum di kemudian hari. Dari Pemda sendiri kemudian mengakui bahwa status tanahnya ini milik masyarakat,” jelas Embun Sari dalam keterangannya. 

Total sertipikat yang dibagikan Menteri Nusron kali ini meliputi luas tanah sebesar 703.844 meter persegi dan diserahkan kepada 680 penerima. Sertipikat tersebar untuk tanah di tujuh dusun, yakni Sono, Duwuran, Kretek, Grogol VII, Grogol VIII, Grogol IX, dan Grogol X.

Embun Sari menjelaskan, karena ini kegiatan Konsolidasi Tanah, maka tak hanya soal legalisasi hak atas tanah, namun juga melakukan penataan kembali bidang tanah yang sesuai dengan tata ruang. 

“Jadi tanahnya ditata kembali. Ada tanah pertanian dan non pertanian, tanah untuk permukiman, fasos dan fasum, seperti jalan raya, drainase, rumah ibadah dan infrastruktur dasarnya lengkap terpenuhi sesuai dengan tata ruang. Akhirnya perjuangan masyarakat dari 1943 telah berhasil, dengan diterbitkannya sertipikat hasil Konsolidasi Tanah,” terang Embun Sari.

Turut mendampingi Menteri Nusron dalam penyerahan sertipikat ini, Staf Khusus Bidang Komunikasi Strategis dan Kerja Sama Antarlembaga, Muda Saleh; Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis; Direktur Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Trias Wiriahadi; serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi D.I. Yogyakarta, Dony Erwan Brilianto beserta jajaran. (AR/RT)


Pesan Menteri ATR/Kepala BPN kepada Warga Parangtritis: Jaga Sertipikat dan Manfaatkan Tanah secara Produktif


Bantul -ll HeadLine News 
 Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menitipkan pesan khusus kepada warga Parangtritis agar menjaga dan memanfaatkan tanah dengan bijak. Pesan tersebut disampaikan saat menyerahkan 811 Sertipikat hasil program Konsolidasi Tanah, di Kantor Lurah Parangtritis, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, Sabtu (10/05/2025).

“Sekarang Bapak, Ibu, sudah punya tanah, semoga nanti bisa hidup lebih tenang karena sudah punya sertipikat tanah. Karena sejarahnya manusia diciptakan dari tanah, sekarang sudah punya tanah, dan sekarang jadi lebih tentram. Kalau sudah punya tanah, tanahnya bisa dimanfaatkan secara produktif sebagai bekal ibadah kita untuk kembali ke tanah,” pesan Menteri Nusron.

Selain memanfaatkan tanah secara produktif, Menteri ATR/Kepala BPN juga berharap masyarakat bisa memanfaatkannya untuk masa depan keluarga. “Tolong rawat tanah ini dengan baik, silakan ditanami apa pun yang penting menghasilkan. Bisa untuk menyekolahkan anak. Semoga berkah dan dapat dinikmati anak cucu Bapak/Ibu untuk ke depannya,” ucapnya.

Menteri Nusron juga mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan meminjamkan atau menyerahkan sertipikat tanah kepada siapa pun, termasuk keluarga sendiri. Ia menekankan pentingnya membaca dan memahami isi sebelum menandatangani suatu dokumen.

“Hati-hati ya, kalau ada yang mau pinjam sertipikatnya, hati-hati. Bahkan keponakan atau keluarga sekalipun jangan boleh. Kalau diminta tanda tangan, tolong dibaca dengan teliti,” pungkas Menteri Nusron.

Saat menyerahkan sertipikat, Menteri Nusron didampingi oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih; Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Embun Sari; Staf Khusus Bidang Komunikasi Strategis dan Kerja Sama Antarlembaga, Muda Saleh; dan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi D.I. Yogyakarta, Dony Erwan Brilianto. 

Sertipikat yang diserahkan memiliki total luas tanah sebesar 703.844 meter persegi. Sertipikat tersebar untuk tanah di tujuh dusun, yakni Sono, Duwuran, Kretek, Grogol VII, Grogol VIII, Grogol IX, dan Grogol X. 

Turut menyambut kehadiran Menteri Nusron di Kabupaten Bantul, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul, Tri Harnanto. Hadir pula pada kegiatan tersebut, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis serta Direktur Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Trias Wiriahadi. (GE/RT)


Beri Arahan di Munas KAPTI-Agraria 2025, Menteri Nusron Tekankan Peran Alumni dalam SDM dan Layanan Pertanahan



Sleman - ll Headline News 
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, memberikan pengarahan dalam Musyawarah Nasional Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (KAPTI-Agraria) Tahun 2025. Ia menegaskan bahwa Kementerian ATR/BPN sangat mengandalkan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang sebagian besar merupakan alumni Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN).

“Kata kunci pengembangan kita itu SDM. Jadi, KAPTI ini salah satu yang _stand by_. Kalau dalam teori bisnisnya itu _stand by buyer_, orang yang harusnya sudah siap masuk di dalam Kementerian ATR/BPN,” terang Menteri Nusron di Pendopo Sasana Widya Bhumi, STPN, Sleman, D.I. Yogyakarta, Sabtu (10/05/2025).

Dengan latar belakang tersebut, Menteri ATR/Kepala BPN menyatakan bahwa KAPTI-Agraria memiliki peranan penting dalam menunjang pelayanan publik, khususnya di lingkungan Kementerian ATR/BPN.

“Di antara 34 ribu pegawai Kementerian ATR/BPN, mungkin mayoritas adalah anggota KAPTI-Agraria. Jadi bisa dikatakan, pelayanan di Kementerian ATR/BPN akan lumpuh kalau tidak didukung oleh orang-orang KAPTI-Agraria,” ungkap Nusron Wahid.

Tidak hanya mendukung pelayanan birokrasi, ia juga menekankan agar alumni berkontribusi dalam mendukung pengembangan institusi pendidikan. “Karena itu, sebagai alumni STPN, harusnya juga terlibat memikirkan tentang masa depan STPN. Tidak hanya soal bangunan fisiknya, tapi masa depan dalam arti tentang pengembangan kurikulum,” pesan Nusron Wahid.

Arahan Menteri Nusron sejalan dengan semangat tema Munas “KAPTI-Agraria The Next Generation”, yang mendorong alumni agar menjadi agen perubahan dan inovator di sektor agraria. Bukan hanya semata-mata sebagai pelaksana teknis dalam birokrasi pertanahan.

Setelah menyampaikan arahan, Menteri Nusron dikukuhkan sebagai Alumni Kehormatan KAPTI-Agraria. Pengukuhan ditandai dengan pemakaian jas almamater dan penyerahan Kartu Tanda Alumni (KTA) Kehormatan oleh Ketua KAPTI-Agraria terpilih periode 2025-2028, Sri Pranoto.

Hadir dalam kesempatan tersebut, sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian ATR/BPN. Munas juga dihadiri jajaran Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah KAPTI-Agraria dari seluruh Indonesia. (GE/RT/MW)


Anak Negri Melayu Khusus Nya Di Kabupaten Bengkalis Harus Cepat Merubah MENDSED Jangan Terus Di Jadikan Kuli Oleh Perusahaan PHR Yang Ada Di Kabupaten Bengkalis.


BENGKALIS.ll Headline News 
11/05/2025.
Sudah Terlalu lama perusahaan perusahaan Terutama Perusahaan PHR yang berada di wilayah kabupaten Bengkalis mendirikan perusahaan di wilayah Bathin Solapan kabupaten Bengkalis tetapi anak asli Melayu setempat tidak mendapat kan posisi yang strategis melain kan hanya di jadi kan kuli(BURUH) Di perusahaan PHR yang berada di kabupaten Bengkalis.

Sehingga SEKJEN  Tameng Adat Bhatin Solapan AMRIS SOLIHAN Gerah Dan meminta secara Tegas Untuk Membuka ruang buat anak Melayu khusus nya di kabupaten Bengkalis agar di berikan posisi yang strategis.

Anak negri Melayu Bengkalis bukan tidak mampu tetapi dari pihak perusahaan PHR atau Perusahaan yang lain nya tidak mau membuka ruang buat anak negri Melayu Bengkalis sehingga membuat geram Sekjen TAMENG ADAT Bathin Solapan

Buat perusahaan Perusahaan Yang Berada Di wilayah Bengkalis harap bisa bekerja sama dengan LAMR TAMENG ADAT Bathin Solapan.

Narasumber.AMRIS SOLIHAN

Sabtu, 10 Mei 2025

Brigjen TNI Dany Rakca Danpuslatpur kodiklat TNI AD, Menetralisir Bakteri Limbah di Pasar Kota Bandung



HEADLINE NEWS| BANDUNG

10/05/2025 - Danpuslatpur Kodiklatad hadir langsung membawa Mikroba PA 63 untuk membantu percepatan penetralisiran bakteri limbah Pasar Induk Gedebage Kodya Bandung. 

Pada kunjungan ini, Brigjen Dany bersama Tim Mikroba Puslatpur Kodiklatad didampingi Danramil, Dirut PT.Pasar, pengurus Perumda PD pasar, Organisasi pencinta alam pelajar SMAN 7 dan masyarakat pedagang. Brigjen menyampaikan bahwa kehadiranya atas permintaan pengelola pasar dan Pelajar peduli lingkungan sehat sekaligus sebagai kepedulian TNI AD dan solusi mengatasi  pencemaran lingkungan termasuk tempat tinggal masyarakat. 

Pada kegiatan ini, Jenderal bintang satu bersama pedagang menanam pohon buah dan penebaran ikan di kolam pengatur air tampak tidak sehat.

Berdasarkan hasil peninjauan ke lokasi penyemprotan hasilnya dapat mereduksi bau akibat limbah bakteri.

"Kita berharap melalui penyemprotan Mikroba PA 63 ini pasar dan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih   sehat nyaman dan berdampak ramainya di pasar, jelas Brigjen Dany.

"Selain itu kita juga mendorong untuk pengelolaan sampah pasar agar bisa memiliki nilai ekonomi dan menjadi nilai tambah dari sampah yang awalnya tidak mempunyai nilai" pungkasnya.

Salah satu tokoh masyarakat yang hadir Endang Kurnia Suganda menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Dan Puslatpur Kodiklatad TNI AD yang telah hadir untuk membantu warga masyarakat.

Rilis ; ( team MSTP 001)

Serahkan 811 Sertipikat Konsolidasi Tanah di Parangtritis, Menteri ATR/Kepala BPN: Manfaatkan, Gunakan Sebaik-baiknya


Bantul – ll Headline News 
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyerahkan 811 sertipikat hasil program Konsolidasi Tanah kepada masyarakat Parangtritis, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, Sabtu (10/05/2025). Penyerahan berlangsung di Kantor Lurah Parangtritis dan kehadiran Menteri Nusron di sana disambut antusias oleh warga. Secara khusus, ia berpesan kepada para penerima sertipikat agar memanfaatkan tanah secara produktif dan bertanggung jawab.

“Tanah ini sebelumnya sulit diakses, tertutup sejak lama. Sekarang sudah resmi. Datanya jelas. Bapak, Ibu, sudah pegang sertipikatnya. Silakan dimanfaatkan, digunakan sebaik-baiknya,” tutur Menteri Nusron kepada warga dengan menggunakan bahasa Jawa.

Ia juga mengimbau agar tanah yang telah bersertipikat tidak dijual murah, melainkan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Sudah punya sertipikat, sudah tenang. Tanahnya bisa untuk usaha, untuk bangun kehidupan yang lebih baik. Yang penting, jangan dijual murah. Jaga baik-baik,” pesan Menteri Nusron.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan apresiasi atas penyelesaian program ini dan berterima kasih atas peran serta semua pihak yang terlibat. “Apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Gus Menteri, juga warga Parangtritis yang bekerja sama dengan Gugus Tugas Reforma Agraria DIY sehingga penyertipikatan tanah tutupan Jepang ini bisa kita selesaikan,” ungkapnya.

Total sertipikat yang dibagikan meliputi luas tanah sebesar 703.844 meter persegi dan diserahkan kepada 680 penerima. Sertipikat tersebar untuk tanah di tujuh dusun, yakni Sono, Duwuran, Kretek, Grogol VII, Grogol VIII, Grogol IX, dan Grogol X. 

Tanah yang disertipikatkan tersebut merupakan bagian dari lahan yang dikenal warga sebagai “tanah tutupan Jepang”, yakni tanah yang pernah dirampas oleh Jepang pada masa penjajahan sekitar tahun 1943–1945 untuk keperluan pertahanan.

Turut mendampingi Menteri Nusron dalam kegiatan ini, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Embun Sari; Staf Khusus Bidang Komunikasi Strategis dan Kerja Sama Antarlembaga, Muda Saleh; Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Harison Mocodompis; Tenaga Ahli Bidang Komunikasi Publik, Rahmat Sahid; Direktur Konsolidasi Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Trias Wiriahadi; serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi D.I. Yogyakarta, Dony Erwan Brilianto beserta jajaran. (GE/RT)


Wamen Ossy Buka Munas KAPTI-Agraria 2025: Rumuskan Arah Organisasi yang Bermakna dalam Karya


Sleman – ll Headline News 
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (KAPTI-Agraria) Tahun 2025 pada Sabtu (10/05/2025). Dalam sambutannya, Wamen Ossy menekankan bahwa Munas ini bukan sekadar ajang pemilihan ketua umum baru, tetapi juga momentum penting untuk merumuskan arah organisasi ke depan. Ia menyampaikan apresiasi terhadap semangat kolektif para alumni dalam membangun KAPTI-Agraria.

“Saya percaya, dengan semangat kolaborasi dan nilai pengabdian yang tulus, KAPTI-Agraria akan tumbuh menjadi organisasi yang tidak hanya besar dalam jumlah, tetapi juga bermakna dalam karya. Mari kita lanjutkan ikhtiar ini bersama. Dari STPN untuk Indonesia, dari alumni untuk negeri,” ujar Wamen Ossy dalam kegiatan yang berlangsung di Pendopo Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN), Sleman, D.I. Yogyakarta.

Pembukaan Munas ditandai dengan penyentuhan layar oleh Wamen Ossy bersama sejumlah tokoh, yaitu Dirjen Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (PHPT), Asnaedi; Ketua Umum KAPTI-Agraria, Andi Tenri Abeng; Ketua STPN, Sri Yanti Achmad; dan Ketua Panitia Munas, Mansur Fahmi. Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ossy juga dikukuhkan sebagai Alumni Kehormatan KAPTI-Agraria yang ditandai dengan pemakaian jas almamater dan pemberian Kartu Tanda Alumni (KTA) Kehormatan.

Pada kesempatan ini, Wamen Ossy mengimbau seluruh peserta untuk mendukung pemimpin terpilih dengan sepenuh hati guna memperkuat solidaritas dan arah organisasi ke depan. “Semoga seluruh rangkaian kegiatan Munas ini dapat berjalan dengan lancar, penuh semangat kebersamaan, menghasilkan keputusan terbaik, dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi organisasi, almamater, dan masa depan agraria Indonesia,” tambahnya.

Adapun nama calon Ketua Umum KAPTI-Agraria yang akan bertarung dalam Munas tahun ini adalah I Made Daging, Rahmat, Sri Pranoto, Lampri, dan Budi Kristiyana. Kelimanya merupakan Kepala Kantor Wilayah BPN dari berbagai provinsi.

Sementara itu, Asnaedi yang juga selaku Dewan Penasehat KAPTI-Agraria, menyampaikan bahwa Munas ini menjadi ruang penting untuk merumuskan masa depan organisasi secara visioner. “Ini adalah tentang menyatukan arah dan tujuan. Kita sedang memikirkan masa depan KAPTI, bukan hanya untuk 1 atau 2 tahun ke depan, tetapi untuk 1–2 generasi mendatang. _The next generation_ dari KAPTI bukan hanya pelanjut, tetapi pembaharu,” ujarnya.

Munas ini dihadiri oleh para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ATR/BPN serta Anggota KAPTI-Agraria dari seluruh Indonesia yang hadir dengan semangat kebersamaan dan visi kolektif untuk kemajuan organisasi. (MW)


Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done